Sebelumnya sudah ada ponsel yang mampu menganalisa perilaku pengguna, tetapi terbatas karena hanya mendeteksi gerakan linear seperti berjalan sederhana atau berlari.
“Kami mengharapkan teknologi tersebut digunakan untuk memaksimalkan performa pekerjaan dari karyawan,” ujar salah seorang staf KDDI. Philip Sugai, direktur laboratorium konsumer mobile di Universitas Internasional Jepang.
“Secara teknis, teknologi tersebut merupakan inovasi yang penting, sebagai contoh ketika diaplikasikan ke isu pengobatan jarak jauh, di mana memonitor kondisi pasien sangatlah penting”.
Tetapi teknologi tersebut yang memungkinkan bos untuk mengawasi karyawannya punya potensi menciptakan masalah privasi. “Benda itu memperlakukan manusia layaknya mesin, seperti ternak yang harus diawasi setiap saat,” tegas pengacara hak asasi terkemuka Kazuo Hizumi.
“Teknologi baru sudah seharusnya meningkatkan kualitas kehidupan manusia bukan mengawasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar